PENDAHULUAN
Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah SWT., Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlit
Thoriqoh Al Mu’tabaroh an Nahdiyyah Batam telah berusaha semaksimal mungkin
untuk mencatat maqom para wali di Batam yang diantaranya :
1. Raden Cokro berasal dari pulau Jawa dan dimakamkan di
bukit Nongsa.
2. Syeikh Abdurrahman bin Abdul ‘Aziz di Dapur Dua Belas, Kelurahan
Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, Batu Aji.
3. Syeikh Maulana Kauqusshobah asal Bangladesh di Bukit
Sekupang.
4. Syeikh Mahmuddin Ali Zainuri asal Sangklang Malaysia di
pulau Setokok (Kiri masjid at Taqwa) Kecamatan Bulang.
5. Syeikh Abu Uzza al Baqhdadiy asal Bagdad, di pulau Pelepas
Rindu (Belakang Padang), kecamatan Belakang Padang.
Hasil pencarian maqom para Waliyulloh di pulau Batam dan sekitarnya
tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah referensi yang memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi salah satu khasanah dari kota Batam untuk menjadi kota
tujuan Wisata Religi bagi khalayak Batam pada khususnya dan kaum
muslimin-muslimat dari seluruh penjuru dunia yang berkenan melakukan ziarah
pada maqom-maqom tersebut, seperti yang diidamkan oleh PEMKO BATAM. Dan semoga
Alloh SWT. berkenan memberikan ampunan dan ridhoNya kepada para waliyulloh yang
kita ziarahi atas segala perjuangan dan usaha-usahanya. Dan semoga barokah para
peziarah dapat menjadi barokah pada bumi Nusantara, khususnya Batam Baldatun
Thayyibatun Wa Robbun qoffur. Amin.
1. MAQOM
DI BUKIT NONGSA
Adalah
maqom dari Raden Cokro yang merupakan keturunan dari Sultan Hadi Wijaya (dikenal
dengan nama Jaka Tingkir), beliau telah mengislamkan Raja Luwuk yang bergelar
Sultan Muhammad.
2. SYEIKH
ABDURRAHMAN BIN ABDUL ‘AZIZ.
Terdapat di wilayah Dapur Dua Belas, Kecamatan Sagulung, Kelurahan
Sei Langkai, Batu Aji- Kota Batam. Maqom tersebut berada pada sebidang tanah
yang semula dikuasai oleh sebuah perusahaan Ship Yard. Awal cerita pada saat
perusahaan tersebut melakukan pekerjaan persiapan lahan dengan proses cut and
fill dengan menggunakan beberapa alat berat, salah satu alat berat mereka
(jenis Dozer D-65) bucketnya mengenai sebuah batu. Sang operator alat berat beberapa
kali berusaha menyingkirkan batu tersebut dengan dozernya namun beberapa kali
dicoba lagi-lagi mesin dozernya mati dan mati lagi karena tidak kuat. Singkat cerita,
akhirnya si operator dozer tersebut turun dari dozernya dan melihat batu apa
yang menghalangi dozernya, dan sadarlah dia ternyata batu tersebut adalah
sebuah batu nisan dari sebuah maqom.
Maka atas usulan bapak Arifin, maqom tersebut untuk
dirawat dan diabadikan. Bak gayung bersambut, perusahaan shipyard pemilik lahan
tersebut pun merelakan tanah itu untuk dijadikan sebagai wilayah halaman dari
maqom tersebut.
Satu tahun kemudian, cerita bapak Arifin, datanglah
seorang kyai dari Probolinggo Jawa Timur mengikuti isyaroh keberadaan maqom
tersebut dan sekaligus mendapatkan keterangan nama dari ulama yang bersemayam
di maqom tersebut.
Pada tanggal 27 Januari 2013 memenuhi tugas dari Rois Am Idaroh
Aliyah JATMAN Indonesia Habib Ludhfi Ali dalam rangka mencari dan mendata
maqom-maqom para Aulia yang berada di Batam dan sekitarnya Idaroh Wustho JATMAN
Kota Batam berkunjung ke maqom tersebut. Dan pada hari ini 17 Februari 2013 kembali
Idaroh Wustho JATMAN Kota Batam bersama seorang mursyid Thoriqoh Qodiriyah Wa
Naqsyabandiyah KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan dari Purbosuman – Ponorogo, berziaroh
ke maqom tersebut guna lebih menshahihkan informasi dari maqom tersebut. Pada
setiap bulan Robi utsani beliau hadir di Batam untuk melakukan Haul para Wali
di kota Batam dan setiap bulan Sya’ban menggelar Bai’atan massal di masjid Quba
– Villa Hang Lekir Legenda Malaka.
3.
SYEIKH MAULANA KAUQUSSHOBAH
Waliyulloh di bukit Sekupang. Atas isyaroh dari Nabi Khidir
a.s. yang diterima oleh KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan pimpinan PONPES Nahrul
Ulum, maqom waliyulloh di bukit Sekupang kota batam bernama Syeikh Maulana
Kauqusshobah. Beliau lahir pada tahun 301 H di Bangladesh dan wafat pada tahun
397 H. Beliau memperdalam ilmu di kota Mekkah, setelah cukup keilmuannya beliau
pulang ke Bangladesh dan menikah dengan seorang gadis Pakistan dan merantau di
Nusantara, tepatnya di Batam. Dari pernikahan beliau ini lahirlah seorang anak
laki-laki yang diberi nama Sayid Nagore Hizbulloh yang juga dimakamkan di bukit
Sekupang bersama Istri dan anak beliau yang meninggal pada usia 13 tahun.
4.
ULAMA DI SETOKOK (SISI KIRI MASJID AT TAQWA)
Beliau bernama Syeikh Mahmudin Ali Zaenuri dan berasal
dari Sangklang – Malaysia, beliau wafat pada tahun 1710 M. Informasi ini
berasal dari wawancara KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan dengan arwah di Maqom
tersebut.
5.
WALIYULLOH DARI BAGDAD DI PULAU BELAKANG PADANG.
Ketika menyeberang di selat Batam dan pulau Pelepas
Rindu, kecamatan Balakang Padang Al Mukarom KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan, Ponorogo
– Jatim mendapatkan isyaroh bahwasannya yang dimakamkan bernama Syeikh Abu Uzza
Al Baqdadiy, beliau wafat pada tahun 644 H.
Anggota
Team kerja :
1. Kyai Abul Faqih .... (Rois Idaroh Wustho JATMAN Kota
BATAM)
2. Ust. Muhammad Jufri
.... (Mudir Idaroh Wustho JATMAN Kota
BATAM)
3. Norman Yanuar S ....
(Sekretaris Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
4. Heskiel Manginsela
...... (Katib Idaroh Wustho JATMAN
Kota BATAM)
5. Nanang Kosim ....(Lajnah Cinta Tanah Air Idaroh Wustho JATMAN
Kota BATAM)
6. Priyata Westraperdana (Lajnah Matan Idaroh Wustho JATMAN Kota
BATAM)
Penutup
Demikianlah, Alloh maha
mengetahui usaha yang sangat maksimal dari kami, apabila ada kekurangan di
sana-sini, semoga Alloh memberikan ampunan dan limpahan hidayahNya, sehingga
kami akan berbuat untuk Batam yang lebih manfaat bagi seluruh umat, demi
kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.