Minggu, 17 Februari 2013



PENDAHULUAN
Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah SWT., Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh an Nahdiyyah Batam telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencatat maqom para wali di Batam yang diantaranya :

1.    Raden Cokro berasal dari pulau Jawa dan dimakamkan di bukit Nongsa.
2. Syeikh Abdurrahman bin Abdul ‘Aziz di Dapur Dua Belas, Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, Batu Aji.
3.    Syeikh Maulana Kauqusshobah asal Bangladesh di Bukit Sekupang.
4.  Syeikh Mahmuddin Ali Zainuri asal Sangklang Malaysia di pulau Setokok (Kiri masjid at Taqwa) Kecamatan Bulang.
5.   Syeikh Abu Uzza al Baqhdadiy asal Bagdad, di pulau Pelepas Rindu (Belakang Padang), kecamatan Belakang Padang.
Hasil pencarian maqom para Waliyulloh di pulau Batam dan sekitarnya tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah referensi yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu khasanah dari kota Batam untuk menjadi kota tujuan Wisata Religi bagi khalayak Batam pada khususnya dan kaum muslimin-muslimat dari seluruh penjuru dunia yang berkenan melakukan ziarah pada maqom-maqom tersebut, seperti yang diidamkan oleh PEMKO BATAM. Dan semoga Alloh SWT. berkenan memberikan ampunan dan ridhoNya kepada para waliyulloh yang kita ziarahi atas segala perjuangan dan usaha-usahanya. Dan semoga barokah para peziarah dapat menjadi barokah pada bumi Nusantara, khususnya Batam Baldatun Thayyibatun Wa Robbun  qoffur. Amin.

1.    MAQOM DI BUKIT NONGSA
Adalah maqom dari Raden Cokro yang merupakan keturunan dari Sultan Hadi Wijaya (dikenal dengan nama Jaka Tingkir), beliau telah mengislamkan Raja Luwuk yang bergelar Sultan Muhammad.

2.    SYEIKH ABDURRAHMAN BIN ABDUL ‘AZIZ.
Terdapat di wilayah Dapur Dua Belas, Kecamatan Sagulung, Kelurahan Sei Langkai, Batu Aji- Kota Batam. Maqom tersebut berada pada sebidang tanah yang semula dikuasai oleh sebuah perusahaan Ship Yard. Awal cerita pada saat perusahaan tersebut melakukan pekerjaan persiapan lahan dengan proses cut and fill dengan menggunakan beberapa alat berat, salah satu alat berat mereka (jenis Dozer D-65) bucketnya mengenai sebuah batu. Sang operator alat berat beberapa kali berusaha menyingkirkan batu tersebut dengan dozernya namun beberapa kali dicoba lagi-lagi mesin dozernya mati dan mati lagi karena tidak kuat. Singkat cerita, akhirnya si operator dozer tersebut turun dari dozernya dan melihat batu apa yang menghalangi dozernya, dan sadarlah dia ternyata batu tersebut adalah sebuah batu nisan dari sebuah maqom.
Maka atas usulan bapak Arifin, maqom tersebut untuk dirawat dan diabadikan. Bak gayung bersambut, perusahaan shipyard pemilik lahan tersebut pun merelakan tanah itu untuk dijadikan sebagai wilayah halaman dari maqom tersebut.
Satu tahun kemudian, cerita bapak Arifin, datanglah seorang kyai dari Probolinggo Jawa Timur mengikuti isyaroh keberadaan maqom tersebut dan sekaligus mendapatkan keterangan nama dari ulama yang bersemayam di maqom tersebut.
Pada tanggal 27 Januari 2013 memenuhi tugas dari Rois Am Idaroh Aliyah JATMAN Indonesia Habib Ludhfi Ali dalam rangka mencari dan mendata maqom-maqom para Aulia yang berada di Batam dan sekitarnya Idaroh Wustho JATMAN Kota Batam berkunjung ke maqom tersebut. Dan pada hari ini 17 Februari 2013 kembali Idaroh Wustho JATMAN Kota Batam bersama seorang mursyid Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan dari Purbosuman – Ponorogo, berziaroh ke maqom tersebut guna lebih menshahihkan informasi dari maqom tersebut. Pada setiap bulan Robi utsani beliau hadir di Batam untuk melakukan Haul para Wali di kota Batam dan setiap bulan Sya’ban menggelar Bai’atan massal di masjid Quba – Villa Hang Lekir Legenda Malaka.

3.    SYEIKH MAULANA KAUQUSSHOBAH
Waliyulloh di bukit Sekupang. Atas isyaroh dari Nabi Khidir a.s. yang diterima oleh KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan pimpinan PONPES Nahrul Ulum, maqom waliyulloh di bukit Sekupang kota batam bernama Syeikh Maulana Kauqusshobah. Beliau lahir pada tahun 301 H di Bangladesh dan wafat pada tahun 397 H. Beliau memperdalam ilmu di kota Mekkah, setelah cukup keilmuannya beliau pulang ke Bangladesh dan menikah dengan seorang gadis Pakistan dan merantau di Nusantara, tepatnya di Batam. Dari pernikahan beliau ini lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Sayid Nagore Hizbulloh yang juga dimakamkan di bukit Sekupang bersama Istri dan anak beliau yang meninggal pada usia 13 tahun.

4.    ULAMA DI SETOKOK (SISI KIRI MASJID AT TAQWA)
Beliau bernama Syeikh Mahmudin Ali Zaenuri dan berasal dari Sangklang – Malaysia, beliau wafat pada tahun 1710 M. Informasi ini berasal dari wawancara KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan dengan arwah di Maqom tersebut.

5.    WALIYULLOH DARI BAGDAD DI PULAU BELAKANG PADANG.
Ketika menyeberang di selat Batam dan pulau Pelepas Rindu, kecamatan Balakang Padang Al Mukarom KH. DR. (HC) Nur Hamim ‘Adlan, Ponorogo – Jatim mendapatkan isyaroh bahwasannya yang dimakamkan bernama Syeikh Abu Uzza Al Baqdadiy, beliau wafat pada tahun 644 H.

Anggota Team kerja :
1.    Kyai Abul Faqih .... (Rois Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
2.    Ust. Muhammad Jufri  ....  (Mudir Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
3.    Norman Yanuar S ....   (Sekretaris Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
4.    Heskiel Manginsela  ......  (Katib Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
5.    Nanang Kosim ....(Lajnah Cinta Tanah Air Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)
6.    Priyata Westraperdana (Lajnah Matan Idaroh Wustho JATMAN Kota BATAM)

Penutup
Demikianlah, Alloh maha mengetahui usaha yang sangat maksimal dari kami, apabila ada kekurangan di sana-sini, semoga Alloh memberikan ampunan dan limpahan hidayahNya, sehingga kami akan berbuat untuk Batam yang lebih manfaat bagi seluruh umat, demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.